Kualifikasi yang Terlalu Mudah
Pada umumnya, sebuah posisi membutuhkan beberapa kualifikasi tertentu yang harus dipenuhi oleh calon kandidat. Beda halnya dengan info dari daftar perusahaan penipuan berkedok lowongan kerja. Mereka akan memberikan kualifikasi pekerjaan yang terlalu mudah.
Misalnya hanya melampirkan CV dan tidak apa-apa jika kamu belum memiliki pengalaman. Bahkan, untuk posisi tertentu pun tidak ada kualifikasi pendidikan khusus. Jika kamu menemukan hal seperti itu, maka hampir bisa dipastikan bahwa info tersebut berasal dari perusahaan penipuan berkedok lowongan kerja. Untuk menghindari hal tersebut, kamu bisa mencoba mencari lowongan kerja dengan mudah di KitaLulus, klik disini ya!
Cek Validitas Penyedia Jasa Pinjaman
Jika kondisi saat ini tidak memberi pilihan selain menggunakan jasa pinjaman online, maka dalam proses pemilihan jasa tersebut harus berhati-hati. Jangan langsung tergiur oleh pesan singkat yang dikirim ke handphone Anda.
Kalaupun Anda tergiur, lakukan pengecekan apakah penawaran pinjaman online lewat WA dan SMS tersebut valid atau tidak melalui rekam jejak digitalnya di Internet.
Lembaga fintech pendanaan yang legal dan valid pasti akan menjaga reputasi dan nama baik, sehingga seharusnya Anda akan selalu mudah menemukan profil lengkap mereka di Google ataupun media sosial. Anda juga bisa mengecek terdaftar atau tidaknya lembaga tersebut di website OJK dan website AFPI.
Menghindari Penipuan Berkedok Pinjaman Online lewat WA dan SMS
Dipaksa? Segera Menjauh
Umumnya penyedia jasa pinjaman yang kredibel menggunakan website atau aplikasi resmi sebagai media untuk berkomunikasi. Namun, Anda akan selalu bisa menghubungi pihak fintech pendanaan terkait apabila ada yang ingin ditanyakan secara langsung.
Nah, ini dia bedanya dengan pinjol abal-abal, terutama yang menawarkan pinjaman online lewat WA dan SMS. Biasanya mereka hanya mau menggunakan jalur pesan singkat, agar lebih mudah mengintimidasi (calon) korbannya. Peluang mereka untuk menjerat korban akan lebih terbuka lebar.
Selain itu, jika Anda sudah sekali berkontak dengan pinjol ilegal tersebut, nantinya mereka akan terus memaksa untuk mencapai tujuannya.
Informasi Sumber Lowongan Kerja Tidak Valid
Ciri-ciri lowongan kerja palsu yang pertama adalah informasi sumber lowongan kerja tidak valid. Bahkan tidak sedikit yang mengatasnamakan perusahaan ternama dan membuka lowongan dalam jumlah banyak.
Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa langsung melakukan pengecekan di situs resmi perusahaan terkait lowongan pekerjaan tersebut. Jika ternyata di situs resmi perusahaannya tidak ada informasi apa pun, ada kemungkinan info lowongan tersebut adalah indikasi penipuan.
Penawaran Gaji yang Tidak Masuk Akal
Zaman sekarang, siapa sih yang tidak mau mendapatkan gaji besar? Biasanya untuk mendapatkan gaji besar, harus diimbangi dengan minimal pengalaman pekerjaan juga.
Tapi info dari daftar perusahaan yang diduga penipuan berkedok lowongan kerja, malah bisa memberikan penawaran gaji yang tidak masuk akal.
Mereka akan memberikan gaji besar untuk lulusan fresh graduate yang belum memiliki pengalaman. Nah, sebaiknya kamu jangan terlalu tergiur dengan tawaran gaji besar ini, ya! Sebab bisa jadi kamu masuk ke dalam modus daftar perusahaan penipuan berkedok lowongan kerja.
Baca juga: Melamar Kerja Melalui Calo Pabrik, Bolehkah? – KitaLulus
Hindari Memberikan Data Diri secara Sembarangan
Akhir-akhir ini juga ramai mengenai data diri khalayak berupa foto KTP dan selfie yang beredar dan diperjualbelikan. Hal ini juga patut Anda perhatikan.
Pastikan Anda hanya mengirimkan data pribadi ini kepada mereka yang memang berotoritas. Jangan sembarangan mengunggah foto seperti ini di sembarang tempat. Jika ada keraguan di hati Anda ketika hendak mengirim data, maka sebaiknya Anda tangguhkan dulu dan coba cari informasi lebih lanjut mengenai validitas pihak yang meminta data.
Nah, semoga beberapa tip menghindari penipuan berkedok pinjaman online lewat WA dan SMS di atas bisa membantu ya. Jangan lupa untuk share artikel ini juga kepada teman-teman, kolega, dan keluarga Anda agar kita semua teredukasi dengan baik mengenai bahayanya pinjol ilegal.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menilai judi online hanya memberikan harapan palsu.
Iming-iming keuntungan dari judi online tak lebih dari kedok penipuan yang dilakukan secara massal.
“Digitalisasi jika tidak dibarengi literasi memadai akan memberikan dampak negatif seperti maraknya judi online. Hal seperti ini yang harus diantisipasi di masa depan,” kata dia dalam keterangannya Rabu (11/12/2024).
Ketua Umum DPP PKB itu mengatakan, judi online tidak lebih dari penipuan massal dengan iming-iming meraih kekayaan secara instan. Bagaimana jagonya pelaku Judol pada akhirnya bandar juga yang akan menang.
“Judi online ini penipuan massal yang menghabiskan kapasitas ekonomi daya beli masyarakat paling bawah,” ujarnya.
Baca juga: Cak Imin Tekankan Pentingnya Peran Generasi Muda Perkuat Sistem Demokrasi di Indonesia
Cak Imin meminta agar Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja maksimal dalam memberantas judi online. Situs-situs judi online harus ditutup dan diblokir.
Dia mengatakan, banyak masyarakat yang terlibat judi online adalah masyarakat kelas bawah. Jumlah masyarakat kelas bawah yang terlibat judi online sebanyak empat hingga lima juta penduduk Indonesia.
Baca juga: Atasi Banjir Barang Luar Negeri, Cak Imin Bentuk Satgas Impor
"Jumlah ini tentunya menjadi fakta yang menyedihkan terkait banyaknya masyarakat kelas bawah yang terjebak judi online,” tandasnya.
Untuk diketahui, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah memberantas 5,3 juta konten terkait judi online di ruang digital sejak 2017 hingga 10 Desember 2024.
Sebanyak 72.543 konten, akun dan situs terkait judi online yang telah ditindak oleh Komdigi.
Cyberthreat.id – Seorang pengguna Twitter berbagi kisah bagaimana dirinya ditarget panggilan telepon penipuan (voice phishing/vishing) yang mengatasnamakan perusahaan e-commerce, Shopee.
Pengguna bernama Fitriatul Awaliyyah itu awalnya diiming-imingi hadiah ShopeePay sebesar Rp 2 juta. Kisah bermula saat dirinya menerima pesan di WhatsApp dari seseorang yang menanyakan identitas Fitriatul.
Selanjutnya, penipu yang mengaku bernama Indra Gunawan dan bekerja di Shopee menelpon korban. Ia memberitahu bahwa korban memenangkan undian Shopee 12.12, padahal ia sama sekali tidak mengikuti undian semacam itu.
"Dia basa-basi perkenalan diri sampe menyebutkan IDcard Shopee dia gitu supaya meyakinkan aku buat dengerin," ujar Lala, panggilan akrabnya, di akun Twitter-nya (@lallswanepoel), Kamis (24 Desember 2020).
Tak percaya dengan obrolan telepon itu, Lala mematikan telepon. Namun, penipu itu masih menelepon lagi, beberapa kali. Tidak lama dari panggilan tersebut, Lala mendapatkan pesan kode sandi sekali pakai (OTP) Shopee yang dikirimkan dari WhatsApp.
Lala bingung. Ia tak melakukan apa-apa kok menerima kode OTP. “Kaget aku kok bisa. Aku pun penasaran ini sebenarnya ini ada apa?" tulis dia.
Penipu tadi masih menelepon dan mengabarkan bahwa akun Shopee PayLater milik Lala bermasalah. “Aku kaget dong, mana aku baru banget aktifin SPayLater dan takut kenapa-napa. terus kutanay ada masalah apa,” cerita Lala.
Lala juga diyakinkan oleh penipu bahwa rekening bank BNI-nya bisa ikut bermasalah. Lala waswas: bagaimana bisa si penelepon tahu jika dirinya memiliki rekening BNI.
Tak lama, Lala menerima pesan dari akun resmi Shopee OTP yang mengirimkan kode OTP dan si penelepon tersebut meminta Lala membacakan seluruh isi pesan dari Shopee OTP tersebut.
Lala mengaku tak sadar diri ketika dirinya baca seluruh pesan yang berisi kode OTP tersebut. “Ya kubacain semua dong sampe kesebut kodenya. Bego banget kan, mulus banget modusnya dia,” kata Lala.
Setelah memberikan kode OTP tersebut, si penelepon mengarahkan Lala untuk membuka akun Shopee. Saat itu, Lala langsung tersadarkan diri dan menarik semua saldo ShopeePay ke rekeningnya.
"Yang bener-bener bikin aku sadar dia udah nipu aku tuh pas dia bilang gini 'Mbak barusan transaksi tarik semua saldonya ya?’ Aku langsung matikan telepon dan block," ia menambahkan.
Saat membuka akun Shopee-nya, Lala terkejut bukan kepalang. Si penelepon tadi ternyata telah belanja via akun Shopee PayLater milik Lala hingga Rp 20 juta.
“Dia erus bertransaksi pake SpayLater-ku karena kan saldoku udah kutarik semua,” Lala menceritakan. Setelah tahu kondisi itu, ia pun mengganti PIN dan password Shopee, serta mematikan akun Shopee PayLater-nya.
"Padahal aku udah langsung ganti kode PIN dan password-ku, udah ganti email dan nomor HP juga, sampe verifikasi ShopeePay lewat sidik jari juga, tapi bisa-bisanya dia masih bisa akses akunku," tutur Lala
"Dia bahkan ganti foto profil Shopee-ku dengan foto senonoh," Lala menambahkan.
Yang menarik, si penipu itu bukannya mengirimkan semua hasil belanjanya ke alamat rumahnya, tapi tetap ke alamat Lala.
“Tapi yang aku heran, dia pesan semua itu tuh dikirimnya ke alamat aku semua. ANEH GA? Kupikir dia keknya kesel enggak sih sama aku karena udah ignore dia. Terus pas akunku udah bisa dibajak dia ISENGIN dengan cara pesan macem2, tapi atas nama dan alamatku. Sumpa aku bingung ini motifnya apaan?” tulis Lala.
Lala mengatakan telah melaporkan kasusnya kepada Shopee dan akunnya juga dibekukan sementara. Lala berharap Shopee dapat lebih tegas dan pengguna Shopee lain lebih berhati-hati dengan modus serupa, agar tidak mengalami kejadian yang sama.
Pengguna lain turut mengomentari cerita Lala tersebut. Akun @bekcuuuuuuu mengaku dirinya juga terkena modus yang sama.
"Aku kemaren juga kena nih, sempet ngasi kode OTP juga trus pas sadar ketipu, akhirnya chat CS Shopee dan minta pembekuan akun sementara. Sebelum chat CS Shopee, aku ganti password Shopee-ku dulu. Tapi, untungnya dia belom sempet CO (check-out) apa pun," ujar bekcuuu.
Cyberthreat.id sudah mencoba menghubungi Shopee Indonesia, tapi belum menerima tanggapan.[]
Redaktur: Andi Nugroho
Untuk kasih sayang, lihat
Penipuan percintaan romantise adalah bentuk penipuan asmara kepercayaan yang melibatkan pura-pura memiliki niat romantis terhadap korban, mendapatkan kasih sayang korban,[2] dan kemudian menggunakan kebaikan hati tersebut untuk mendapatkan korban mengirimkan uang kepada penipu dengan alasan palsu atau melakukan penipuan terhadap korban. Tindakan penipuan dapat melibatkan akses ke uang korban, rekening bank, kartu kredit, paspor, QRIS, akun email, atau nomor identifikasi nasional (KTP), atau memaksa korban untuk melakukan penipuan keuangan atas nama mereka. Penipuan ini seringkali dilakukan oleh geng kriminal terorganisir, yang bekerja sama untuk mengambil uang dari banyak korban sekaligus.
Lebih banyak uang hilang setiap tahun akibat Penipuan Percintaan Romantis daripada penipuan internet serupa, seperti penipuan dukungan teknis.
Penipuan berkedok romantisme membuat profil pribadi menggunakan foto orang yang menarik yang dicuri dengan tujuan meminta orang lain untuk menghubungi mereka. Ini sering dikenal sebagai samar paras. Seringkali foto aktris atau model yang tidak dikenal akan digunakan untuk memancing korban percaya bahwa mereka berbicara dengan orang tersebut. Anggota militer AS juga ditiru, karena berpura-pura bertugas di militer menjelaskan mengapa penipu tidak tersedia untuk pertemuan tatap muka. Karena penipu seringkali tidak terlihat seperti foto yang mereka kirimkan kepada korban, penipu jarang bertemu korban secara langsung atau bahkan dalam panggilan video. Mereka menipu korban yang dituju dengan membuat alasan yang masuk akal tentang ketidaksediaan mereka untuk menunjukkan wajah mereka, seperti dengan mengatakan bahwa mereka belum bisa bertemu karena sedang bepergian sementara atau kamera web rusak.
Penipu sangat mahir dalam mengetahui cara "memainkan" korban mereka – mengirimkan puisi cinta, permainan seks melalui email, membangun "hubungan cinta asmara" dengan banyak janji "suatu hari kita akan menikah". Penipu mengajukan banyak pertanyaan kepada korban, tetapi berbagi sedikit tentang diri mereka sendiri. Mereka sering memuji korban.
Komunikasi dilakukan antara penipu dan korban dalam jangka waktu tertentu, kadang-kadang berbulan-bulan atau bahkan satu tahun penuh, sampai penipu merasa telah cukup terhubung dengan korban untuk meminta uang. Penipu memanfaatkan perasaan salah korban tentang sebuah hubungan untuk memancing mereka mengirim uang.
Permintaan ini mungkin untuk uang bensin, tiket bus atau pesawat untuk mengunjungi korban, biaya medis atau pendidikan. Biasanya ada janji bahwa penipu suatu hari akan bergabung dengan korban di rumah korban.
Korban dapat diundang untuk melakukan perjalanan ke markas besar penipu; dalam beberapa kasus korban datang dengan uang hadiah yang diminta untuk anggota keluarga atau suap untuk pejabat korup, hanya untuk dipukuli dan dirampok atau dibunuh.
Penipuan biasanya berakhir ketika korban menyadari bahwa mereka sedang ditipu atau berhenti mengirim uang. Namun, orang sering lambat untuk percaya kenyataan, dan stigma jatuh cinta pada tipuan seperti itu dapat mencegah mereka melaporkan penipuan ke kepolisian.
Jaringan kriminal menipu orang-orang yang kesepian di seluruh dunia dengan janji palsu tentang cinta dan romansa. Penipu memasang profil di situs web kencan, akun media sosial non-kencan, situs iklan baris, dan bahkan forum online untuk mencari korban baru. Penipu biasanya mencoba mendapatkan metode komunikasi yang lebih pribadi, seperti surat elektronik atau nomor telepon, untuk membangun kepercayaan dengan korban.
Karena para penipu bekerja dalam kelompok, seseorang dalam kelompok dapat online dan tersedia untuk mengirim email atau pesan teks kepada korban kapan saja. Pergantian antara penipu yang berbeda, semuanya mengaku sebagai orang yang sama, sulit dideteksi dalam pesan berbasis teks, sedangkan akan jelas jika orang yang berbeda muncul untuk pertemuan tatap muka atau dalam video atau panggilan telepon.
Menurut pemerintah Australia, kejahatan ini juga meningkat di negara tersebut. Kerugian moneter di Australia meningkat dari $20,5 juta menjadi $28,6 juta dari tahun 2017 hingga 2019. SCAMwatch,[4] sebuah situs web yang dikelola oleh Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC), menyediakan informasi tentang cara mengenali, menghindari, dan melaporkan penipuan. Pada tahun 2005, ACCC dan lembaga lainnya membentuk Australasian Consumer Fraud Taskforce (ACFT). Situs ini menyediakan informasi tentang penipuan terkini, tanda peringatan, dan tetap aman online.
Menurut UK Finance, penipuan romantis adalah kategori kejahatan dunia maya yang paling cepat berkembang di Inggris pada tahun 2023, meningkat sepertiga dari tahun 2022 menjadi total kerugian sebesar £93 juta.
Pada tahun 2016, Biro Investigasi Federal AS menerima laporan lebih dari US$220 juta yang hilang oleh korban penipuan hubungan. Ini kira-kira tujuh kali lipat dari yang dicuri melalui penipuan phishing dan hampir 100 kali kerugian yang dilaporkan dari serangan ransomware. Menurut statistik FBI IC3, kejahatan ini mengalami peningkatan yang mengkhawatirkan. Kerugian moneter di Amerika Serikat meningkat dari $211 juta menjadi $475 juta dari tahun 2017 hingga 2019. Jumlah kasus penipuan percintaan romantis yang dilaporkan meningkat dari 15.372 menjadi 19.473 dalam dua tahun tersebut.
"FTC memperkirakan rata-rata $2.500 dikirim ke penipu romantis pada tahun 2020, lebih dari sepuluh kali lipat kerugian rata-rata di semua jenis penipuan. Mengingat penggunaan media sosial yang merajalela dan meningkatnya layanan kencan online, peluang bagi penipu untuk memangsa individu hanya semakin besar, jelas Emma Fletcher, seorang analis di FTC. "Untuk dapat membuat koneksi itu dan melakukannya dari jarak jauh adalah sesuatu yang mungkin tidak mungkin dilakukan satu dekade lalu, tetapi sekarang sangat mungkin dan cukup umum secara sosial bagi orang-orang untuk menjalin hubungan cinta secara daring dan mereka memanfaatkannya," kata Fletcher.
Banyak korban berusia 12-an hingga pertengahan 60-an, mencari pendamping. Lansia sering menjadi target, karena mereka lebih cenderung memiliki aset, seperti dana pensiun atau rumah, yang dapat dicuri.Orang yang sensitif lebih rentan terhadap penipuan kencan daring, berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh British Psychological Society. Menurut hasil mereka, orang yang sensitif dan kurang cerdas secara emosional lebih cenderung rentan terhadap penipuan kencan secara daring.
Narasi yang digunakan untuk menarik uang dari korban penipuan romantis meliputi hal-hal berikut:
Dalam penipuan asmara berkedok usaha daging potong , penipu akan pertama kali menghubungi dan mencoba mendapatkan kepercayaan dengan korban – seringkali dengan identitas palsu yang rumit yang menampilkan diri sebagai orang yang menarik dan memanfaatkan keinginan korban akan persahabatan. Penipu kemudian akan memperkenalkan peluang investasi mata uang bodong yang tampaknya menguntungkan yang mereka dorong korban untuk melakukan investasi yang semakin meningkat. Akhirnya, setelah sejumlah besar dikumpulkan atau ketika korban mencoba mengumpulkan dana, penipu akan menjadi tidak dapat dihubungi oleh korban, meninggalkan mereka tanpa cara untuk memulihkan dana.
Banyak dari pelaku juga merupakan korban yang ditipu dari luar negeri dengan alasan palsu dan kemudian dipaksa melakukan penipuan oleh geng kriminal terorganisir.
Beberapa penipu berkedok asmara romantis mencari korban dengan nada bahasa atau fetish yang tidak jelas dan akan membuat korban berpikir bahwa jika mereka membayar tiket pesawat si penipu, mereka akan bisa menjalani fantasi seksual mereka dengan penipu.[8] Penipu lainnya suka memancing korban untuk melakukan tindakan pecelehan asusila di webcam. Mereka kemudian merekam korban mereka, memutar ulang gambar atau video yang direkam kepada mereka, dan kemudian memeras uang untuk mencegah mereka mengirim rekaman tersebut kepada teman, keluarga, atau atasan, seringkali ditemukan melalui situs media sosial seperti Meta Facebook atau Twitter.
Penipu profesional berbeda dari penipuan lainnya dalam metode operasinya: pertemuan tatap muka benar-benar terjadi di negara penipu tetapi hanya dengan tujuan memanipulasi korban untuk menghabiskan sebanyak mungkin uang dalam waktu yang relatif singkat, dengan sedikit atau tanpa imbalan. Skema ini biasanya melibatkan kaki tangan, seperti juru bahasa atau sopir taksi daring, yang masing-masing harus dibayar oleh korban dengan harga yang tinggi. Semuanya diatur sebelumnya sehingga orang asing yang kaya membayar akomodasi mahal, dibawa bukan ke kafe umum biasa tetapi ke restoran mahal (biasanya tempat yang terpencil dengan harga jauh di atas apa yang akan dibayarkan oleh penduduk setempat), dan dimanipulasi untuk melakukan berbagai pembelian mahal, termasuk hadiah untuk penipu seperti elektronik dan mantel bulu.
Para penjual juga biasanya bagian dari skema tersebut. Setelah korban pergi, barang dagangan dikembalikan kepada penjual dan penipu profesional serta berbagai kaki tangannya mengambil bagian masing-masing dari hasil. Karena penipu profesional ingin berkencan lagi, kencan berikutnya segera diatur dengan orang asing kaya berikutnya.
Hubungan yang seharusnya tidak berjalan lebih jauh, kecuali untuk membanjiri korban dengan permintaan uang lebih setelah mereka pulang. Tidak seperti pencari emas, yang menikah demi uang, penipu profesional tidak selalu lajang atau tersedia dalam kehidupan nyata.
Variasi lain dari penipuan berkedok asmara romantis adalah ketika penipu bersikeras mereka perlu menikah untuk mewarisi jutaan gram emas yang ditinggalkan oleh ayah, paman, atau kakek. Seorang wanita usia muda akan menghubungi korban dan menceritakan kesulitannya: tidak dapat mengeluarkan emas dari sertifikat kepemilikan lama karena tidak dapat membayar bea cukai atau pajak pernikahan. Wanita itu tidak akan dapat mewarisi kekayaan sampai dia menikah, pernikahan menjadi prasyarat dari wasiat ayah, paman atau kakeknya.
Penipu meyakinkan korban mereka bahwa mereka tulus sampai mereka dapat membangun cukup hubungan untuk meminta ribuan gram emas untuk membantu membawa emas ke rekening korban. Penipu akan menawarkan untuk membelikan hadiah untuk korban namun untuk membuktikan bahwa mereka adalah orang yang nyata sehingga korban akan mengirim uang untuk janji temu palsu. Namun, penipu tidak pernah datang. Korban akan menghubungi penipu untuk menanyakan apa yang terjadi, dan penipu akan memberikan alasan seperti tidak bisa mendapatkan visa keluar, atau sakit, mereka sendiri atau anggota keluarga.
Teknik yang berkembang pesat yang digunakan penipu adalah meniru personel militer Amerika. Penipu lebih suka menggunakan gambar, nama, dan profil tentara karena ini biasanya menginspirasi kepercayaan, kepercayaan, dan kekaguman pada korban mereka. Hubungan masyarakat militer sering kali memposting informasi tentang tentara tanpa menyebutkan keluarga atau kehidupan pribadi mereka, sehingga gambar dicuri dari situs web ini oleh geng kejahatan internet terorganisir yang sering beroperasi dari Nigeria atau Ghana.[9]
Penipu ini memberi tahu korban mereka bahwa mereka kesepian, atau mendukung panti asuhan dengan uang mereka sendiri, atau membutuhkan bantuan keuangan karena mereka tidak dapat mengakses uang mereka sendiri di zona perang. Uang selalu dikirim ke pihak ketiga untuk dikumpulkan untuk penipu. Terkadang pihak ketiga itu nyata, kadang-kadang fiktif. Dana yang dikirim melalui Western Union dan MoneyGram tidak perlu diklaim dengan menunjukkan identitas jika pengirim mengirim uang menggunakan kata sandi dan respons rahasia. Uang dapat diambil di mana saja di dunia. Beberapa penipu dapat meminta Bitcoin sebagai metode pembayaran alternatif.
Dalam eWhoring,[10] seorang penipu menggunakan kumpulan foto tanpa busana atau eksplisit yang dicuri untuk meniru orang tertentu untuk menjual lebih banyak foto dan video kepada korban, memikat mereka untuk mengirim uang untuk janji kencan, sesi kamera, atau pertemuan langsung, atau untuk mendistribusikan tautan phishing.[11] Set foto asli mungkin awalnya dibagikan secara konsensual oleh orang yang ditiru, atau bisa menjadi hasil dari pengambali tanpa ijin balas dendam, peretasan, atau pencurian lainnya. Seperti halnya penipuan berkedok asmara romantis lainnya, laporan tentang eWhoring meningkat tajam selama pandemi coronavirus.[12]
Peniruan identitas bisa berkisar dari penipuan langsung hingga praktik yang lebih rumit seperti tim obrolan, di mana orang dalam foto mungkin mempekerjakan pihak ketiga atau tim obrolan untuk meniru mereka melalui pesan langsung, menjual foto langsung ke penggemar.[13]
Menanggapi kekhawatiran atas peniruan identitas, calon korban mungkin meminta foto tertentu dengan bukti bahwa itu benar-benar mereka, seperti memegang objek tertentu atau menulis pesan tertentu di selembar kertas. Pada Mei 2023, situs langganan dewasa My.Club menerapkan kebijakan "Tidak Ada Pembuat Palsu", dan mengumumkan bahwa setiap orang yang menggunakan platform untuk menjual foto, video, atau percakapan akan diminta untuk menjalani verifikasi identitas, termasuk pemindaian wajah, setiap kali mereka masuk ke platform.
Film Swedia Raskenstam (1983; judul alternatif, Casanova of Sweden) adalah komedi romantis fiksi berdasarkan kisah nyata bankir Swedia Gustaf Raskenstam [sv],[14] yang menggoda lebih dari 100 wanita dan meyakinkan banyak orang untuk mendukung berbagai proyeknya secara finansial.[15] Dia biasanya menggunakan iklan kontak surat kabar, seringkali dengan judul "Matahari dan musim semi", yang telah menjadi ungkapan idiomatik di Swedia. Film ini disutradarai oleh Gunnar Hellström, ditulis oleh Hellström dan Birgitta Stenberg, dan diproduseri eksekutif oleh Hellström dan Brian Wikström.[16]
Beberapa film dan episode televisi menggambarkan kisah Raymond Fernandez dan Martha Beck, pasangan pembunuh berantai Amerika yang dikenal sebagai "Pembunuh Hati Kesepian", yang diyakini telah membunuh sebanyak 20 wanita selama aksi pembunuhan mereka antara tahun 1947 dan 1949. Pasangan ini bertemu dengan korban mereka yang tidak curiga melalui iklan hati kesepian.
Serial web 2008 SPAMasterpiece Theater menampilkan episode "Love Song of Kseniya" yang berpusat pada email spam penipuan asmara yang dibacakan oleh situs web Boing Boing's Xeni Jardin.[4]
Salah satu karakter dalam novel dan miniseri Nine Perfect Strangers mengalami gangguan mental setelah jatuh cinta dengan, dan kemudian kehilangan ribuan dolar kepada, pelaku penipuan asmara.[17]
Media tentang Penipuan berkedok asmara di Wikimedia Commons
Di era modern dan serba mudah seperti saat ini, banyak lowongan kerja yang disebarkan melalui media sosial atau aplikasi chat. Namun, kamu harus tetap hati-hati dengan beberapa daftar perusahaan penipuan berkedok lowongan kerja.
Pasalnya, masih banyak orang yang mengambil keuntungan dari orang lain dengan cara menipu, termasuk salah satunya memberimu alamat perusahaan palsu.
Oleh karena itu, KitaLulus akan menjelaskan ciri-ciri lowongan kerja palsu dan daftar perusahaan yang diduga penipuan berkedok lowongan kerja. Mari kita simak penjelasan di bawah ini agar kamu bisa lebih waspada dan hati-hati.
Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu
Tidak sedikit orang menjadi korban dari perusahaan penipuan berkedok lowongan kerja. Banyaknya orang yang membutuhkan pekerjaan menjadi salah satu alasan dibaliknya tindak kejahatan ini.
Nah, biar kamu bisa lebih waspada dan hati-hati, kamu perlu tahu ciri-ciri lowongan kerja palsu dari daftar perusahaan penipuan berkedok lowongan kerja, di antaranya:
Pelajari Mekanisme Pinjaman pada Umumnya
Prosedur yang normal dilakukan fintech pendanaan pada prinsipnya sama saja dengan pinjaman konvensional. Untuk menjadi debitur, Anda tetap perlu mengisi kelengkapan data diri dan identitas—yang biasanya dikirimkan melalui platformnya berupa foto KTP dan foto selfie Anda bersama KTP, dan formulir pelengkap lainnya.
Tidak ada prosedur yang instan dan langsung dapat pencairan dana begitu saja. Anda juga perlu memahami ragam proses lainnya untuk terhindari dari penipuan. Mekanisme yang terlalu mudah, bahkan tanpa proses verifikasi, seharusnya menjadi hal yang diwaspadai.